Pemerintah Berharap FAO Memotret Kondisi Hutan Indonesia
PT Kontak Perkasa - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar berharap PBB melalui Badan Pangan dan Pertanian (FAO) dapat mendokumentasikan kondisi hutan di Indonesia. "FAO kuat dalam metode dan data, ke depannya saya berharap banyak agar mereka bisa memotret kondisi kehutanan Indonesia yang sebenarnya," ujar Siti setelah menghadiri perayaan 40 tahun kehadiran permanen FAO di Indonesia, di Balairung Soesilo Soedirman, Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata, Jakarta, 15 Maret 2018. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) luas hutan Indonesia mencapai 126.094.366,71 hektare pada tahun 2017 (termasuk kawasan hutan di perairan). Luasan itu terdiri dari hutan konservasi 27.429.555,99 hektare, hutan lindung 29.673.382,37 hektare, hutan produksi terbatas 26.798.382,01 hektare dan hutan produksi tetap 29.250.783,10 hektare serta hutan produksi yang dapat dikonversi 12,942.295.25 hektare
Baca Juga:
Bisnis Investasi Masih Menarik Tahun 2018 "Jika ada yang bilang hutan banyak dipakai, memang kondisinya seperti itu. Namun, mereka kan tidak tahu apa yang sudah kita lakukan dan rencanakan untuk hutan Indonesia," kata Siti. Makanya, kata Siti, pemerintah berkeinginan menyusun dokumen potret hutan Indonesia bersama FAO. Menurutnya, yang paling penting adalah menjalankan kebijakan dan implementasi mengenai kehutanan untuk diketahui orang luar. Sementara data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyebutkan, tahun 2017 laju deforestasi diperkirakan 450.000 hektare per tahun, menurun dibanding beberapa periode sebelumnya. Meskipun meragukan, data tersebut selama ini hanya perkiraan dan belum didukung data akurat. Sementara Forest Watch Indonesia (FWI) menyebut laju deforestasi tertinggi di Indonesia terjadi pada rentang 1985–2000. Dalam kurun tersebut, tutupan hutan di Sumatera telah hilang hingga 60 persen dan Kalimantan 58 persen. - PT Kontak Perkasa sumber: Tempo.co