top of page

'Janji-janji' Ngeri Politisi



PT Kontak Perkasa Futures - Selama ini politisi akrab dengan program dan janji-janji manis, apalagi jelang Pemilihan Umum. Namun beberapa politisi juga melemparkan 'janji ngeri' yang memang tak ditepati. Sesumbar bernada mengerikan kerap diungkapkan politisi tanah air untuk menunjukkan keyakinannya terhadap pilihan politiknya. Yang terakhir ialah La Nyalla Mattaliti yang baru saja menyatakan 'tobat' dan menebus dosa ke Jokowi. La Nyalla dulunya pendukung Prabowo kini berpindah ke Jokowi-Ma'ruf dan siap memenangkan pasangan capres-cawapres nomor urut 01 ini. La Nyalla penuh keyakinan menyatakan Jokowi akan menang di Pilpres 2019, ia bahkan melontarkan sesumbar 'potong leher'. "Saya kan sudah omong potong leher saya kalau Prabowo bisa menang di Madura," ujar La Nyalla di kediaman Ma'ruf Amin, Jl Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat. Pernyataan La Nyalla ini cukup mengerikan, namun dia bukan satu-satunya politikus yang pernah melontarkan 'janji-janji' yang bikin ngeri. Ini cerita beberapa politisi yang pernah melontarkan 'janji-janji' yang bikin merinding. 'Gantung Anas di Monas' Pada tahun 2012 silam, Anas Urbaningrum (kala itu menjabat Ketua Umum Partai Demokrat) terlilit kasus korupsi proyek Hambalang di Bogor. Anas merasa dirinya tak terkait dan terucaplah kata-kata ngeri ini. "Satu rupiah saja Anas korupsi Hambalang, gantung Anas di Monas," jelas Anas di Kantor DPP PD di Jl Kramat Raya, Jakarta. Anas akhirnya divonis 8 tahun penjara. Pernyataan yang sama diucapkan Anas usai sidang PK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.


'Potong Kuping Saya' Ala Ruhut Sitompul Ruhut Sitompul adalah politisi yang melintas partai. Ia pernah menjadi Jubir Partai Demokrat, ia pun sering melontarkan janji potong kuping sejak kasus Bank Century merebak. Pernyataan potong kuping sering dipakai Ruhut untuk membela pimpinan partainya kala itu. Ruhut juga pernah melontarkan potong kuping saat dirinya jadi pendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Pilgub DKI. Ia pernah sesumbar potong kuping jika Ahok kalah. Pernyataan Ruhuti ni sempat ditagih netizen dan kini disinggung lagi oleh elite Gerindra. "Ruhut dulu beberapa hari lalu saya ketemu Ruhut kupingnya masih ada dua tuh, nggak dipotong," singgung Ketua DPP Gerindra Ahmad Riza Patria di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta. Ia menyinggung Ruhut saat ditanya soal pernyataan 'potong leher' La Nyalla.


'Potong Kuping dan Hidung' ala Lulung Rabu 16 November 2016 silam ramai video di youtube berisi rekaman Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana bicara soal potong organ tubuh. Rupanya Lulung juga bicara soal potong hidung di tengah panasnya isu Pilgub DKI 2017. Dalam video, Lulung yang mengenakan kemeja warna putih dan peci warna hitam terlihat optimistis menyampaikan pernyataannya. "Sekarang saya katakan, Ahok pasti kalah," ujarnya. "Kalau Ahok menang, saya berani potong kuping dua-duanya dan potong hidung saya. Karena kenapa? dia pasti kalah," sambung Lulung.

'Terjun dari Monas' Ala Habiburokhman Politikus Gerindra Habiburokhman juga pernah sesumbar untuk berani terjun dari Monas jika Teman Ahok bisa mengumpulkan KTP dukungan maju independen. Nah rupanya KTP yang dikumpulkan oleh Teman Ahok untuk mendukung Basuki T Purnama (Ahok) jadi Cagub DKI Jakarta kini tembus sejuta dan memenuhi syarat untuk mengajukan Ahok lewat jalur independen. Saat banyak pihak menagih janji Habiburokhman ini, Ahok memberikan 'jalan keluar' "Saya pikir kan Habiburokhman dia gampang, aku ngajarin cara ngelesnya dia gitu ya. 'Kan belum diverifikasi sejutanya'," ucap Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta. "'Bisa aja ada yang bohong, ya nggak. Jadi saya nggak mesti terjun dong, mesti verifikasi dulu dong kalau verifikasi kan ya habis lebaran dulu kan ya masih lumayan itu'," lanjut Ahok. - PT Kontak Perkasa Futures


Sumber : detik.com

bottom of page