top of page

BJ Habibie di Balik Mimpi Mobil Nasional Maleo


PT Kontak Perkasa Futures - Presiden ketiga Indonesia, BJ Habibie, merupakan sosok insinyur yang terus mengedepankan teknologi. Tak cuma pesawat, Habibie adalah salah satu penggagas mobil nasional saat menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi. Memang mobil nasional saat ini belum juga terwujud. Dulu, Habibie mencetuskan produk mobil nasional bernama Maleo meski akhirnya kandas. Maleo mulai dikembangkan pada 1993, proyek Maleo dimulai ketika pemerintah harus memiliki mobil nasional yang khas nusantara. Saat itu IPTN ditunjuk untuk mewujudkannya. Mobil yang dibidani oleh menristek BJ Habibie ini sukses membuat 11 rancangan mobil sampai tahun 1997. Namun sayangnya, proyek ini terbengkalai saat reformasi tiba. Maleo saat itu rencanaya akan menggandeng produsen Inggris, Rover. Harian Birmingham Mail membocorkan dokumen-dokumen rahasia yang memperlihatkan wujud mobil yang akan menjadi mobil nasional Indonesia. Mobil itu adalah Rover Metro, sebuah hatchback yang populer di eranya, yang terjual sebanyak 2 juta dalam 20 tahun. Rencananya Rover Metro akan dikirim sebanyak 10.000 unit ke Indonesia. Kabarnya, setelah dikirim ke Indonesia, mobil Rover akan dibangun kembali dan menggunakan komponen dalam negeri dari Pindad, IPTN, INTI, LEN dan Krakatau Steel. Begitu jadi mobnas, mobil itu akan dinamakan Rancang Maleo. Proyek Maleo dalam dokumen disebutkan dirancang oleh PT Bahana Pakarya Industri Stategis (BPIS) yang di zaman Soeharto menjadi holding untuk perusahaan-perusahaan BUMN teknologi seperti PT Pindad, INTI dan lainnya. "Proyek ini merupakan bagian dari transfer teknologi dari Rover Group pada BPIS. Untuk mencapai tujuan itu, mobil Rover 100 4 pintu akan menjadi mobil contoh," tulis dokumen tersebut. Nama Maleo sendiri diambil dari nama burung asal Sulawesi sehingga mencerminkan nama asli dari Indonesia. Proyek mobil nasional Maleo terus dibicarakan sejak 1994. Bahkan Komisi X DPR meminta Habibie membuat mobil sendiri dengan berpijak pada industri pesawat terbang yang telah berkembang pesat lebih dahulu. Usulan DPR lalu disampaikan Habibie kepada Presiden Soeharto. Menurut Habibie, Soeharto tidak berkeberatan. Habibie lantas mengadakan kajian guna merealisasikan mobnas Maleo. Namun, belum sempat proyek Maleo teralisasi sehingga Indonesia punya mobil nasional, pemerintah orde baru Soeharto harus berakhir. Hal ini yang diduga membuat Maleo kandas hingga sekarang. - PT Kontak Perkasa Futures


Sumber : detik.com

bottom of page