5 Cara Aman Nyetir di Tengah Banjir
PT Kontak Perkasa - Pagi ini beberapa ruas jalan di Jakarta mengalami banjir. Banjir merupakan hal yang sebaiknya dihindari oleh pengguna kendaraan bermotor. Sebabnya, banjir bisa merusak komponen kendaraan bahkan bisa bikin mesin jebol. Beberapa pakar otomotif maupun keselamatan berkendara menyarankan agar pengendara tidak nekat menerobos banjir. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat berkendara di tengah banjir. Apa saja? Berikut ulasannya seperti disarikan, Selasa (25/2/2020). 1. Jangan Memaksakan Instruktur Rifat Drive Labs, Erreza Hardian mengatakan, sebaiknya pengendara tidak memaksakan diri menerobos banjir. Sebab, dari sisi defensive driving, cara paling aman berkendara di tengah banjir adalah tidak melintasi banjir tersebut. Sebab, ada efek hydroplaning yang dapat membuat ban tidak lagi mencengkeram aspal dan membahayakan mobil. Reza menegaskan kembali bahwa tidak ada namanya cara aman berkendara di kondisi banjir seperti ini. Hal yang harus dilakukan adalah menjaga diri dengan tidak menambah risiko kecelakaan lewat berkendara. "Jadi sangat tidak direkomendasikan tetap berkendara, maka saya tidak akan mengatakan prosedur aman melintasi banir. Kalau defensive ya jangan melintas dan stop berkendara," tutupnya. 2. Kalau Banjir Lebih dari Setengah Roda, Mending Putar Balik Koordinator Eksekutif Technical Service Astra Daihatsu Motor Anjar Rosadi menyarankan, sebelum pengendara menerobos banjir, pastikan dulu ketinggian air tidak melebih intake udara mobil. Sebab jika intake udara mobil kemasukan air dipastikan akan menimbulkan gejala water hammer. Maka itu pastikan genangan air yang dilalui tidak melewati bagian atas ban atau grille depan. Reza mengatakan, batas maksimal paling aman menerobos genangan adalah hanya setengah roda dan jaraknya tidak panjang. Bukan tanpa sebab, dari sisi keselamatan berkendara, semakin tinggi air maka semakin sulit untuk mengendalikan kendaraan. "Arus air sangat kuat ketika melintas secara vertikal atau horizontal akan sangat berbahaya. Handling kendaraan akan sangat sulit, ketika belum berpengalaman diharapkan stop berkendara," jelas Reza. Lebih lanjut seperti dikatakan Kepala Bengkel Auto2000 Cilandak Suparna ketinggian air yang melebihi roda akan berisiko masuk ke dalam mobil. Bila tingginya melebihi batas tersebut sebaiknya niat untuk menerobos banjir diurungkan. 3. Lewati Banjir dengan Perhitungan Anjar mengatakan, setelah memastikan ketinggian air tak sampai lebih dari setengah roda, pengendara harus melewati banjir dengan perhitungan. Asumsikan ada kendaraan lain dari lawan arah yang menimbulkan gelombang. Dengan adanya gelombang, maka permukaan air bisa lebih meninggi daripada perkiraan awal. "Dan pastikan ketika melewati genangan air, jangan ngebut-ngebut. Karena ini juga bisa menimbulkan gelombang yang berpotensi membuat air tambah tinggi," terang Anjar. 4. Pakai Gigi Rendah Saat melewati banjir, Anjar menyarankan untuk menggunakan gigi rendah dan ditahan di kecepatan yang konstan. Suparna menambahkan, untuk pengguna mobil bertransmisi otomatis, gunakan posisi L atau 1. Suparna mengingatkan agar transmisi tidak dipindah selama melewati genangan air agar kecepatan mobil bisa terjaga serta putaran mesin tetap bertahan. Usahakan kecepatan juga dijaga, jangan digeber kencang hingga turun drastis ketika melewati genangan. Tujuannya agar sisa gas buang yang keluar dari knalpot bisa menahan laju air masuk ke dalam ruang mesin lewat jalur pembuangan. 5. Jaga Jarak dengan Kendaraan di Depan Disarankan, pengendara sebaiknya tetap menjaga jarak dengan kendaraan di depan. Jika jaraknya terlalu dekat, maka pengendara akan menginjak rem dan membuat rpm mesin turun. - PT Kontak Perkasa
Sumber : detik.com