Mesir Tangkap Aktivis Atas Tuduhan Informasi Palsu Soal Corona
PT Kontak Perkasa Futures - Otoritas Mesir menangkap seorang aktivis sekaligus saudara perempuan dari tokoh ikon pemberontakan tahun 2011. Dia ditangkap atas dugaan kasus menghasut protes dan unggahan hoax (informasi palsu) tentang penyebaran virus Corona di penjara.
Rabu (24/6/2020) Sanaa Seif (26) berada di luar kantor kejaksaan ketika polisi menahannya dan membawanya pergi dengan minibus pada Selasa (23/6). Keterangan ini disampaikan oleh pengacara Sanaa, Khaled Ali. Sanaa Seif adalah saudara perempuan dari aktivis yang dipenjara, Alaa Abdel Fattah, tokoh terkemuka pemberontakan tahun 2011 yang tidak lama menjabat sebagai penguasa lama Hosni Mubarak. Dia juga putri aktivis hak asasi Laila Soueif. Pengacaranya mengatakan bahwa mereka kemudian mengetahui Sanaa Seif telah dirujuk ke jaksa penuntut untuk diselidiki. Pihak berwenang "menolak untuk membiarkan kami melihatnya dan kami tidak tahu di mana dia akan dipenjara," kata saudara perempuan Sanaa, Mona Seif di Twitter. Kemudian pada hari Selasa (23/6), jaksa penuntut umum mengatakan Sanaa Seif ditangkap berdasarkan surat perintah yang dikeluarkan pada tanggal 21 Juni. Dia akan berada di penjara selama 15 hari sambil menunggu hasil investigasi. Dikatakan jaksa, Sanaa menghadapi tuduhan menghasut protes dan menggunakan akun media sosialnya untuk menyebarkan "informasi palsu tentang memburuknya kondisi kesehatan di Mesir dan penyebaran virus Corona di penjara." Sanaa Seif dan anggota keluarganya berada di kantor kejaksaan pada hari Selasa (23/6) untuk mengajukan pengaduan setelah mereka diduga diserang di luar kompleks penjara sehari sebelumnya. Pada hari Senin (22/6), Mona Seif mengatakan keluarga itu diserang oleh sekelompok wanita di luar kompleks penjara Tora Kairo, tempat Alaa ditahan. Dia kemudian memposting foto yang menunjukkan memar di tubuh saudara perempuannya. Keluarga itu berada di penjara dengan harapan menerima surat dari Alaa, yang dipenjara September lalu setelah Mesir melihat aksi demonstrasi kecil-kecilan yang menuntut penggulingan Presiden Abdel-Fattah al-Sisi. Amnesty International mengutuk serangan terhadap keluarga dan penangkapan Sanaa Seif. "Sanaa Seif dan keluarganya telah menderita pelecehan dan intimidasi selama bertahun-tahun atas aktivisme hak asasi manusia mereka, tetapi peristiwa dua hari terakhir menandai titik terendah baru," kata Philip Luther, Direktur Riset dan Advokasi MENA Amnesty International. "Fakta bahwa Sanaa Seif diambil dari luar kantor Jaksa Penuntut Umum menunjukkan betapa kurang ajarnya pasukan keamanan Mesir," katanya dalam pernyataannya. Mesir semakin menjadi sasaran kritik sejak penggulingan militer atas presiden Mohamed Morsi. Aksi kekerasan telah menyapu ribuan pendukung Islamis almarhum Morsi serta aktivis sekuler, pengacara dan akademisi. - PT Kontak Perkasa Futures
Sumber : detik.com