NASA Tak Lagi Gunakan Nama Sensitif untuk Benda Antariksa
Kontak Perkasa Futures - NASA meninjau ulang penggunaan sejumlah nama untuk objek kosmik seperti galaksi dan nebula. Badan antariksa nasional AS ini berjanji untuk tidak lagi menggunakan nama apapun yang dianggap sensitif, bermasalah, bahkan berbahaya. Untuk diketahui, seringkali penamaan ilmiah benda antariksa terlalu panjang, sulit diucapkan, atau tidak mencerminkan keajaiban benda kosmik yang benar-benar melihatnya. Misalnya, jika sebuah objek kosmik disebutkan nama resminya sebagai Ou4, orang tidak akan tertarik. Tapi jika objek itu disebut sebagai Squid Nebula, orang tentu penasaran dan ingin melihatnya. Namun nyatanya, beberapa julukan ada yang kurang berkenan bahkan sensitif bagi sebagian kalangan. Kemungkinan besar keputusan NASA kali ini merespons gerakan anti rasisme Black Lives Matter yang marak belakangan ini. Mulai sekarang, untuk nama-nama yang dianggap sensitif, NASA hanya akan menyebut benda antariksa tersebut dengan nama ilmiahnya yang benar, bukan lagi dengan sebutan nama tidak resmi. Misalnya, seperti dikutip detikINET dari IFL Science, NASA tidak akan lagi menyebut nebula planet dengan sebutan 'Nebula Eskimo', melainkan NGC 2392. "Sebutan 'Eskimo' sendiri dikenal luas merujuk pada istilah kolonial dengan sejarah yang rasis terhadap penduduk asli wilayah Kutub Utara," tulis NASA dalam keterangannya. Ahli bahasa modern berpendapat bahwa kata 'Eskimo' berasal dari kata Montagnais (masyarakat Pribumi Kanada bagian timur) yang mengacu pada cara mengikat tali sepatu salju. Tapi, pemahaman yang paling umum dari kata itu adalah sebuah penyalahgunaan yang disengaja dari kata Abenaki Amerika Asli yang berarti 'pemakan daging mentah', dan itu menjadi istilah yang merendahkan dan mencemooh yang menggambarkan masyarakat pribumi di wilayah Kutub. Nama lain yang tidak akan lagi dipakai NASA adalah 'Siamese Twins Galaxy' yang digunakan untuk mendeskripsikan NGC 4567 dan NGC 4568, sepasang galaksi spiral yang ditemukan di klaster galaksi Virgo. Istilah 'kembar siam' digunakan untuk merujuk pada kembar siam yang sesungguhnya. Tapi, penggunaan historisnya ditelusuri kembali ke sebuah pertunjukan sirkus aneh yang eksploitatif di abad ke-19. Sirkus ini mempertontonkan Eng dan Chang Bunker, sepasang kembar siam dewasa Amerika-Siam yang lahir di Thailand, dan dibawa ke Amerika pada tahun 1829. "Nama panggilan dan istilah ini mungkin memiliki konotasi sejarah atau budaya yang tidak menyenangkan atau tidak disukai, dan NASA berkomitmen untuk menanganinya," kata Stephen T. Shih, administrator asosiasi untuk Diversity and Equal Opportunity di markas NASA. "Sains bergantung pada beragam kontribusi, dan bermanfaat bagi semua orang, jadi ini artinya berarti kita harus membuatnya inklusif," tutupnya. - Kontak Perkasa Futures
Sumber : detik.com