Koin SQUID Sempat Tembus Rp 41 Juta, Kini Tak Sampai 50 Perak
PT Kontak Perkasa - Kripto terinspirasi dari serial Netflix yang sedang viral di jagat dunia maya, yakni squid game (SQUID) dilaporkan ambruk hingga 100% pada Selasa (2/11/2021) hari ini, setelah harganya sempat terbang hingga lebih dari 200.000% pada Senin (1/11/2021) kemarin.
Berdasarkan data dari CoinMarketCap pada pukul 13:02 WIB, harga koin digital (token) tersebut terpantau ambruk hingga 99,99% ke level harga US$ 0,002851/koin atau Rp 41/koin (asumsi kurs Rp 14.250/US$).
Padahal pada Senin (1/11/2021) petang kemarin, harganya sempat meroket hingga 221.960% ke level US$ 2.856,64/koin (Rp 40.707.120/koin), dari harga awal diciptakan yakni di level US$ 0,01287/koin (Rp 183/koin).
CoinMarketCap juga melaporkan saat ini, pihaknya telah menerima laporan dari pembeli token SQUID bahwa website dan media sosial SQUID tidak lagi berfungsi. Bahkan sebelumnya, pengguna token juga tidak dapat menjual tokennya di platform pertukaran Pancakeswap.
Beberapa pihak juga mengatakan bahwa sang pengembang game online beserta koin digitalnya yang hingga kini belum diketahui namanya sudah meninggalkan proyek alias kabur setelah mengetahui harga token SQUID terjatuh hingga ke bawah US$ 0.
Hal ini ditelusuri dari salah satu pengguna Twitter @__trick yang menandakan bahwa pengembang proyek Squid Game telah "menarik karpet" pemegang SQUID.
Parahnya lagi, berdasarkan data dari BscScan, menunjukkan bahwa sebuah alamat yang dilabeli oleh situs web sebagai "dilaporkan terlibat dalam penarikan karpet" token SQUID dan mengkonversikannya ke token binance coin senilai jutaan dolar.
Pihak yang mengaku bagian dari pengembang SQUID mengatakan melalui Telegram resminya bahwa pengembang tidak ingin terus menjalankan proyek tersebut karena depresi akibat berurusan dengan para scammers.
"Seseorang mencoba meretas proyek kami akhir-akhir ini. Tidak hanya akun Twitter @GoGoSquidGame, tetapi juga kontrak pintar kami. Kami mencoba melindunginya tetapi harganya masih tidak normal. Squid Game Dev tidak ingin melanjutkan proyek karena kami tertekan dari scammers. Kami harus menghapus semua batasan dan aturan transaksi Squid Game," tulis pengembang SQUID di Telegram, dikutip dari CoinDesk.
Token SQUID diciptakan pada Selasa (26/10/2021) pekan lalu, berdasarkan alur cerita dari serial Netfilix, Squid Game.
Sebagai informasi saja, alur cerita dari serial Squid Game ini menampilkan kontestan yang memainkan permainan anak-anak, namun dengan versi yang lebih mematikan, untuk memenangkan hadiah uang tunai di akhir permainan.
Sama seperti alur ceritanya, token SQUID mengikuti aturan yang sama, di mana pemain akan melewati enam game online untuk memenangkan hadiah uang. Bedanya, tentu di sini tidak melibatkan game yang mematikan.
"Tidak ada lagi dunia dystopian di mana sebuah organisasi misterius mengumpulkan orang-orang yang memiliki utang dalam jumlah besar dan hidup di tepi jurang. Semua orang di sini di dunia kripto dapat berpartisipasi dalam Game Squid dengan token SQUID atau NFT terkait di pasar kami," kata white paper dari proyek tersebut.
Namun, diketahui harga untuk masuk ke dalam permainan ini terus melonjak. Game 1 dari permainan ini sebelumnya memiliki biaya masuk sebesar US$ 4,56 atau membutuhkan 456 SQUID token saat pertama kali diluncurkan.
Hingga puncaknya pada Senin petang kemarin, token SQUID berhasil menembus level harga di kisaran US$ 2.800/koin.
Tidak memiliki tujuan yang jelas
Hal ini semakin membuktikan bahwa proyek pembuatan game online beserta koin digitalnya tidak memiliki tujuan jelas dan hanya sebagai ajang untuk bersenang-senang belaka.
Banyak pihak sebelumnya menyoroti kripto squid game sebagai penipuan (scam). Hal itu bisa dilihat dari ketika menginvestasikan modal ke dalamnya, tetapi tidak ada bukti bisa ditarik kembali.
Bahkan, CoinMarketCap pada Jumat lalu juga telah memperingatkan bagi calon pembeli token ini, di mana pengguna harus memastikan bahwa mereka tidak dapat menjual token di PancakeSwap.
"Proyek ini, meski jelas-jelas terinspirasi oleh acara Netflix dengan nama yang sama, tidak mungkin berafiliasi dengan IP resmi," ujar CoinMarketCap.
Insiden ini menjelaskan bagaimana tren investasi kripto dapat mendorong pengguna untuk berinvestasi dalam proyek cryptocurrency yang belum terbukti legalitasnya tanpa berpikir panjang, melakukan kehati-hatian, atau uji tuntas.
Proyek khusus ini menggunakan kesuksesan Squid Game untuk menipu investor, dan banyak yang mengabaikan "mekanisme anti-dump"-nya meskipun diungkapkan di white-paper.
Squid Game bergabung dengan daftar panjang penipuan terkenal lainnya yang dikembangkan oleh Binance Smart Chain dan blockchain lainnya.
Sebelum kasus SQUID, koin digital TurtleDex, Luna Yield, dan PolyWhale merupakan beberapa contoh proyek kripto yang mengalami nasib serupa dalam beberapa bulan terakhir. - PT Kontak Perkasa
Sumber : cnbcindonesia.com
Kommentare